Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Sepuluh Manfaat Utama Magnesium

292,910 Dilihat
BERBASIS BUKTI

BERBASIS BUKTI

iHerb memiliki pedoman sumber yang ketat dan merajuk pada studi yang dikaji ulang, lembaga penelitian akademis, jurnal medis, dan situs media terkemuka. Lencana ini menunjukkan bahwa daftar studi, sumber daya, dan statistik dapat ditemukan di bagian referensi di bagian bawah halaman.
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Defisiensi Magnesium

Suplemen magnesium dapat secara signifikan mengoptimalkan tingkat energi, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, fungsi jantung dan pembuluh darah, serta kesehatan secara keseluruhan. 

Kebanyakan orang tidak mendapatkan setengah dari magnesium yang diperlukan tubuh setiap harinya. Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk magnesium adalah 400-420 mg untuk pria dan 310-320 mg untuk wanita, tetapi asupan rata-rata di antara orang dewasa sehat di AS hanya mencapai 143 sampai 266 mg/hari. Hal ini menimbulkan defisit substansial, dan jika kekurangan nutrisi, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kurangnya magnesium dalam pasokan makanan merupakan penyebab utama defisiensi, tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor yang mengurangi penyerapan magnesium atau meningkatkan ekskresi, seperti asupan kalsium yang tinggi, alkohol, pembedahan, diuretik, penyakit hati, penyakit ginjal, diet pembentuk asam, dan kontrasepsi oral.

Tanda-tanda defisiensi magnesium meliputi kelelahan, kebingungan mental, mudah tersinggung, lemah, masalah jantung, masalah konduksi saraf dan kontraksi otot, kram otot, kehilangan nafsu makan, insomnia, dan peningkatan stres. Defisiensi jangka panjang, bahkan pada tingkat marginal, secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Apa Itu Magnesium?

Magnesium merupakan mineral penting yang terlibat dalam lebih dari 600 reaksi biokimia dalam tubuh manusia, termasuk aktivasi enzim, produksi energi, serta pengaturan nutrisi penting lainnya. Magnesium sangat penting untuk fungsi organ yang optimal, termasuk otak. Kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Hal ini terutama berlaku pada otak, di mana defisiensi magnesium dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan, kecemasan, depresi, mudah tersinggung, ketakutan, insomnia, kebingungan, kegelisahan, dan hilangnya daya ingat. Magnesium juga penting untuk fungsi jantung, kontrol tekanan darah, kesehatan tulang, serta tonus saraf dan otot yang tepat. Memberikan tubuh dan otak nutrisi yang diperlukan akan menghasilkan fungsi yang lebih baik.

Sepuluh Manfaat Utama Magnesium

Berikut adalah sepuluh kegunaan utama magnesium yang tercantum berdasarkan tingkat kepentingannya.

1. Meningkatkan Kualitas Tidur dan Suasana Hati

Tidur yang berkualitas sangat penting bagi kesehatan karena berbagai alasan. Segala sesuatu dalam tubuh berfungsi lebih baik dengan tidur malam yang cukup, terutama otak kita. Suplementasi magnesium telah terbukti menjadi tindakan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas tidur. Tindakan ini tidak hanya mengoptimalkan tingkat energi tetapi juga membantu meningkatkan kemampuan dalam mengatasi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. 

Tinjauan ilmiah terperinci baru-baru ini mengevaluasi keseluruhan bukti klinis terkait suplementasi magnesium dalam meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi perasaan stres. Meskipun terdapat perbedaan dalam dosis, bentuk magnesium yang digunakan, dan durasi suplementasi, hasil analisis dengan jelas menunjukkan kemungkinan manfaat suplementasi magnesium dalam meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi perasaan cemas.7.8 Penelitian tambahan telah menunjukkan manfaat lain terhadap suasana hati dan fungsi otak.9,10

2. Pengoptimal Energi

Meningkatkan kualitas tidur juga dapat menjadi salah satu cara bagi suplementasi magnesium dalam mengoptimalkan tingkat energi. Magnesium berperan penting dalam produksi energi. Oleh karena itu, defisiensi magnesium dapat menyebabkan kelelahan kronis. Kadar magnesium dalam sel darah merah yang rendah, yang merupakan ukuran status magnesium yang lebih akurat dibandingkan analisis darah rutin, telah ditemukan pada banyak pasien dengan kelelahan kronis.11 Uji klinis selama tahun 1960-an pada pasien yang menderita kelelahan kronis menunjukkan hasil yang mengesankan. Penelitian ini memanfaatkan magnesium dan kalium aspartat oral dan menemukan antara 75% sampai 91% dari hampir 3.000 pasien yang diteliti mengalami perbaikan rasa lelah selama pengobatan dengan magnesium dan kalium aspartat.12 Sebaliknya, jumlah pasien yang merespons plasebo berkisar antara 9% sampai 26%. Efek menguntungkannya biasanya baru terlihat setelah 4-5 hari, tetapi terkadang diperlukan waktu 10 hari. Pasien biasanya melanjutkan pengobatan selama 4-6 minggu. 

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Magnesium memiliki peran yang baik dalam mencegah penyakit jantung dan strok.1,4,5,13,14 Hal ini dapat dipahami karena magnesium memegang peranan penting dalam berfungsinya jantung dan sistem pembuluh darah. Magnesium diperlukan untuk menjaga aspek listrik dan mekanis fungsi jantung serta fungsi metabolisme, kesehatan pembuluh darah, dan kontrol tekanan darah.15,16 Ada banyak pengetahuan yang menunjukkan bahwa suplementasi magnesium bermanfaat dalam mendukung berbagai masalah kardiovaskular termasuk angina, gagal jantung kongestif, aritmia, dan tekanan darah tinggi.

4. Membantu Mengontrol Gula Darah

Magnesium berperan penting dalam metabolisme gula darah karena diperlukan untuk sekresi dan aksi insulin.17 Beberapa penelitian pada pasien dengan berbagai bentuk diabetes (tipe 1 atau 2, dan diabetes gestasional) atau pradiabetes telah menunjukkan magnesium bermanfaat dalam meningkatkan kontrol gula darah.1,18-20 Suplementasi magnesium (biasanya 400 sampai 500 mg per hari) meningkatkan respons dan kerja insulin, toleransi glukosa, serta fluiditas membran sel darah merah. Selain itu, kadar magnesium umumnya rendah pada penderita diabetes dan paling rendah pada orang-orang yang mengalami retinopati diabetik. Penderita diabetes memiliki kebutuhan magnesium yang lebih tinggi dan memerlukan suplementasi makanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

5. Kehamilan (toksemia, kelahiran prematur, dan komplikasi lainnya)

Kebutuhan magnesium meningkat selama masa kehamilan sebagaimana tercermin dalam peningkatan AKG dari 280 mg menjadi 350 mg per hari. Defisiensi magnesium selama masa kehamilan telah dikaitkan dengan diabetes gestasional serta preeklamsia (kondisi kehamilan serius yang terkait dengan peningkatan tekanan darah, retensi cairan, dan hilangnya protein dalam urine), kelahiran prematur, serta retardasi pertumbuhan janin. Sebaliknya, suplementasi magnesium oral tambahan pada makanan ibu hamil terbukti mampu menurunkan kejadian komplikasi ini secara signifikan.21,22

6. Sindrom Pramenstruasi (PMS), Kram Menstruasi, dan Menopause

Magnesium terlibat dalam pemanfaatan dan fungsi hormon wanita yang tepat dan sebaliknya. Kadar magnesium yang rendah mengakibatkan stres hormonal yang dapat bermanifestasi sebagai PMS, nyeri haid, dan, di kemudian hari, gejala menopause. Meskipun magnesium telah terbukti efektif dalam mengatasi kondisi ini, hasil yang lebih baik dapat dicapai dengan mengombinasikannya dengan vitamin B6 dan nutrisi lainnya. Sebagai contoh, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa saat pasien PMS diberikan suplemen multivitamin dan mineral yang mengandung magnesium dan vitamin B dosis tinggi, mereka mengalami pengurangan gejala PMS yang sangat terasa dibandingkan dengan hasil yang terlihat dalam penelitian yang hanya menggunakan magnesium saja.23

Selain efeknya terhadap keseimbangan dan aksi hormonal, magnesium juga berfungsi merelaksasikan sel otot polos rahim untuk meredakan kram menstruasi dan bekerja pada pembuluh darah pada wanita menopause untuk mengurangi hot flashes. Bila kadar magnesium dalam makanan rendah, hal itu dapat menyebabkan timbulnya kram menstruasi dan hot flashes. Dalam sebuah penelitian terhadap wanita menopause yang menderita kanker payudara, para peneliti di Virginia Commonwealth University menemukan bahwa suplementasi magnesium mengembalikan kadar magnesium dalam jaringan yang menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih stabil dan dengan demikian kurang reaktif terhadap perubahan hormonal menopause. Hasilnya, hot flashes berkurang pada wanita menopause.24

7. Migrain dan Sakit Kepala Tegang

Kadar magnesium yang rendah dapat memicu migrain dan sakit kepala tegang. Pada individu dengan kadar magnesium rendah, suplementasi magnesium telah terbukti memberikan hasil yang sangat baik dalam penelitian buta-ganda. Dosis magnesium yang direkomendasikan oleh American, European, dan International Headache Societies serta Neurological Academy adalah 400-600 mg per hari.25

8. Gangguan Pemusatan Perhatian (ADD)

Defisiensi magnesium dapat berperan dalam ADD karena riset menunjukkan banyak anak penderita ADD memiliki kadar magnesium yang rendah. Beberapa penelitian klinis pada manusia telah menunjukkan hasil yang sangat positif dengan suplementasi magnesium.26 Dalam penelitian pertama, magnesium mengurangi hiperaktivitas pada anak-anak penderita ADD dengan hiperaktivitas (ADHD) pada 50 anak dengan magnesium rendah (seperti yang ditentukan oleh sel darah merah, rambut, dan kadar magnesium serum).27 Anak-anak ini diberi 200 mg magnesium per hari selama enam bulan dan dibandingkan dengan 25 anak ADHD lain yang kekurangan magnesium dan tidak mendapatkan magnesium. Anak-anak yang diberi suplemen magnesium mengalami penurunan yang signifikan dalam perilaku hiperaktif.

Beberapa penelitian terkait suplementasi magnesium dalam ADD atau ADHD memanfaatkan magnesium dengan nutrisi lain.28,29 Sebagai contoh, dalam salah satu penelitian terbaru, 66 anak dengan ADHD diberi magnesium (6 mg per kg berat badan setiap hari) dan vitamin D3 (50.000 IU/minggu) atau plasebo yang sesuai selama delapan minggu.29 Hasilnya menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan dalam masalah emosional, masalah perilaku, dan masalah sosial serta perasaan umum pada anak-anak yang mendapatkan D3 dan magnesium dibandingkan dengan anak-anak yang diobati dengan plasebo.

9. Fibromialgia

Fibromialgia merupakan penyebab umum nyeri muskuloskeletal kronis dan kelelahan. Kadar magnesium umumnya rendah pada fibromialgia dan suplementasi magnesium sebesar 300 sampai 600 mg per hari, biasanya sebagai magnesium malat, telah menghasilkan peningkatan energi serta jumlah dan tingkat keparahan titik nyeri pada otot.4,30,31

10. Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Magnesium meningkatkan relaksasi otot polos bronkial, akibatnya saluran udara terbuka dan pernapasan menjadi lebih mudah. Magnesium intravena merupakan tindakan yang terbukti baik dan diterima secara klinis untuk menghentikan serangan asma akut serta kambuhnya PPOK akut. Suplementasi oral telah terbukti meningkatkan kadar magnesium dari waktu ke waktu serta metode intravena dan beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat dari suplementasi magnesium oral yang meningkatkan fungsi saluran napas pada subjek dewasa dan anak-anak dengan asma.32,33 

Bentuk-Bentuk Magnesium

Magnesium tersedia dalam beberapa bentuk berbeda. Penelitian terkait penyerapan menunjukkan bahwa magnesium mudah diserap secara oral, terutama bila terikat dengan sitrat dan glisina, aspartat, malat, dan treonat. Bentuk magnesium anorganik, seperti magnesium klorida, oksida, atau karbonat, umumnya diserap dengan baik, tetapi lebih mungkin menyebabkan diare pada dosis tinggi.

Dosis yang Direkomendasikan

Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk suplementasi magnesium adalah 400-420 mg per hari untuk pria dewasa dan 300-320 mg per hari untuk wanita dewasa. Banyak ahli gizi merasa asupan magnesium yang ideal harus didasarkan pada berat badan (6 mg/2,2 pon berat badan). 

Dari sudut pandang praktis, sebaiknya konsumsi magnesium pada malam hari dalam bentuk minuman bubuk. Magnesium memberikan efek menenangkan, menghilangkan stres, meningkatkan relaksasi secara keseluruhan, serta membuat tidur menjadi nyenyak. Untuk hasil terbaik, sebaiknya gunakan bentuk magnesium yang sangat mudah diserap seperti magnesium sitrat, malat, atau bis-glisinat. 

Efek Samping

Secara umum, magnesium ditoleransi dengan sangat baik. Suplementasi magnesium terkadang dapat menyebabkan tinja lebih encer, terutama magnesium sulfat (garam Epsom), hidroksida, atau klorida.

Overdosis dapat mengakibatkan diare. Lakukan hal berikut jika terjadi overdosis yang tidak disengaja: Jika korban tidak sadarkan diri atau mengalami kejang, segera panggil ambulans. Jika Anda membawa korban ke ruang gawat darurat, pastikan untuk membawa botol atau wadah bersama Anda. Jika korban sadar, hubungi pusat pengendalian racun setempat atau profesional layanan kesehatan. Pusat pengendalian racun mungkin akan menyarankan untuk menginduksi muntah dengan sirup ipecac (tersedia tanpa resep di apotek mana pun). JANGAN memaksakan muntah kecuali ada instruksi khusus untuk melakukannya.

Perhatian dan Interaksi

Jika Anda menderita penyakit jantung atau gangguan ginjal serius, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen magnesium.

Ada banyak obat yang tampaknya memberikan pengaruh buruk pada status magnesium. Yang paling dikenal sebagian besar merupakan diuretik, insulin, dan digitalis.

Ada interaksi yang kuat antara magnesium dan kalsium, kalium, serta mineral lainnya. Dosis tinggi mineral lainnya akan mengurangi asupan magnesium dan sebaliknya. Asupan kalsium yang tinggi dan makanan olahan susu yang diperkaya vitamin D mengakibatkan berkurangnya penyerapan magnesium. Vitamin B6 bekerja sama dengan magnesium dalam berbagai sistem enzim.

Referensi:

  1. Pethő ÁG, Fülöp T, Orosz P, Tapolyai M. Magnesium Is a Vital Ion in the Body-It Is Time to Consider Its Supplementation on a Routine Basis. Clin Pract. 2024 Mar 22;14(2):521-535. 
  2. Tarleton EK. Factors influencing magnesium consumption among adults in the United States. Nutr Rev. 2018; 76(7):526-38. 
  3. Veronese N, Demurtas J, Pesolillo G, et al. Magnesium and health outcomes: an umbrella review of systematic reviews and meta-analyses of observational and intervention studies. Eur J Nutr. 2020 Feb;59(1):263-272. 
  4. Barbagallo M, Veronese N, Dominguez LJ. Magnesium in aging, health and diseases. Nutrients. 2021; 13(2):463. 
  5. Fritzen R, Davies A, Veenhuizen M, et al. Magnesium deficiency and cardiometabolic disease. Nutrients. 2023; 15(10):2355. 
  6. Ashique S, Kumar S, Hussain A, et al. A narrative review on the role of magnesium in immune regulation, inflammation, infectious diseases, and cancer. J Health Popul Nutr. 2023; 42(1):74.
  7. Rawji A, Peltier MR, Mourtzanakis K, et al. Examining the Effects of Supplemental Magnesium on Self-Reported Anxiety and Sleep Quality: A Systematic Review. Cureus. 2024 Apr 29;16(4):e59317.
  8. Abbasi B, Kimiagar M, Sadeghniiat K, et al. The effect of magnesium supplementation on primary insomnia in elderly: A double-blind placebo-controlled clinical trial. J Res Med Sci. 2012; 17(12):1161-9.
  9. Boyle NB, Lawton C, Dye L. The effects of magnesium supplementation on subjective anxiety and stress-A systematic review. Nutrients. 2017; 9(5):429. 
  10. Serefko A, Szopa A, Wlaź P, et al. Magnesium in depression. Pharmacol Rep. 2013;65(3):547-54.
  11. Cox IM, Campbell MJ, Dowson D. Red blood cell magnesium and chronic fatigue syndrome. Lancet. 1991;337(8744):757-60.
  12. Ahlborg H, Ekelund LG, Nilsson CG: Effect of potassium-magnesium aspartate on the capacity for prolonged exercise in man. Acta Physiologica Scandinavia 1968;74:238-45.
  13. Panta R, Regmi S. Role of Magnesium, Effects of Hypomagnesemia, and Benefits of Magnesium Supplements in Cardiovascular and Chronic Kidney Diseases. Cureus. 2024 Jul 12;16(7):e64404. 
  14. Liu M, Dudley SC Jr. Magnesium, Oxidative Stress, Inflammation, and Cardiovascular Disease. Antioxidants (Basel). 2020 Sep 23;9(10):907. 
  15. Severino P, Netti L, Mariani MV, et al. Prevention of Cardiovascular Disease: Screening for Magnesium Deficiency. Cardiol Res Pract. 2019 May 2;2019:4874921. 
  16. AlShanableh Z, Ray EC. Magnesium in hypertension: mechanisms and clinical implications. Front Physiol. 2024 Apr 10;15:1363975. 
  17. Hosseini Dastgerdi A, Ghanbari Rad M, Soltani N. The Therapeutic Effects of Magnesium in Insulin Secretion and Insulin Resistance. Adv Biomed Res. 2022 Jun 29;11:54. 
  18. Asbaghi O, Moradi S, Kashkooli S, Zobeiri M, Nezamoleslami S, Hojjati Kermani MA, Lazaridi AV, Miraghajani M. The effects of oral magnesium supplementation on glycaemic control in patients with type 2 diabetes: a systematic review and dose-response meta-analysis of controlled clinical trials. Br J Nutr. 2022 Dec 28;128(12):2363-2372.
  19. Rodrigues AK, Melo AE, Domingueti CP. Association between reduced serum levels of magnesium and the presence of poor glycemic control and complications in type 1 diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis. Diabetes Metab Syndr. 2020 Mar-Apr;14(2):127-134. 
  20. Feng J, Wang H, Jing Z, Wang Y, Cheng Y, Wang W, Sun W. Role of Magnesium in Type 2 Diabetes Mellitus. Biol Trace Elem Res. 2020 Jul;196(1):74-85. 
  21. Tan X, Huang Y. Magnesium supplementation for glycemic status in women with gestational diabetes: a systematic review and meta-analysis. Gynecol Endocrinol. 2022 Mar;38(3):202-206.
  22. Yuan J, Yu Y, Zhu T, et al. Oral Magnesium Supplementation for the Prevention of Preeclampsia: a Meta-analysis or Randomized Controlled Trials. Biol Trace Elem Res. 2022 Aug;200(8):3572-3581. 
  23. Parazzini F, Di Martino M, Pellegrino P. Magnesium in the gynecological practice: a literature review. Magnes Res. 2017 Feb 1;30(1):1-7. 
  24. Park H, Parker GL, Boardman CH, Morris MM, Smith TJ. A pilot phase II trial of magnesium supplements to reduce menopausal hot flashes in breast cancer patients. Support Care Cancer. 2011 Jun;19(6):859-63.
  25. Chiu HY, Yeh TH, Huang YC, Chen PY. Effects of Intravenous and Oral Magnesium on Reducing Migraine: A Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Pain Physician. 2016 Jan;19(1):E97-112. PMID: 26752497.
  26. Effatpanah M, Rezaei M, Effatpanah H, Effatpanah Z, Varkaneh HK, Mousavi SM, et al. Magnesium status and attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): a meta-analysis. Psychiatry Res. 2019;274:228–234.
  27. Starobrat-Hermelin B, Kozielec T. The effects of magnesium physiological supplementation on hyperactivity in children with attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Positive response to magnesium oral loading test. Magnes Res. 1997 Jun;10(2):149-56.
  28. Lange KW, Lange KM, Nakamura Y, Reissmann A. Nutrition in the Management of ADHD: A Review of Recent Research. Curr Nutr Rep. 2023 Sep;12(3):383-394. 
  29. Hemamy M, Pahlavani N, Amanollahi A, Islam SMS, McVicar J, Askari G, Malekahmadi M. The effect of vitamin D and magnesium supplementation on the mental health status of attention-deficit hyperactive children: a randomized controlled trial. BMC Pediatr. 2021 Apr 17;21(1):178. 
  30. Boulis M, Boulis M, Clauw D. Magnesium and Fibromyalgia: A Literature Review. J Prim Care Community Health. 2021 Jan-Dec;12:21501327211038433. 
  31. Shin HJ, Na HS, Do SH. Magnesium and Pain. Nutrients. 2020 Jul 23;12(8):2184.
  32. Kazaks AG, Uriu-Adams JY, Albertson TE, et al. Effect of oral magnesium supplementation on measures of airway resistance and subjective assessment of asthma control and quality of life in men and women with mild to moderate asthma: a randomized placebo controlled trial. J Asthma. 2010 Feb;47(1):83-92. 
  33. Gontijo-Amaral C, Ribeiro MA, Gontijo LS, Condino-Neto A, Ribeiro JD. Oral magnesium supplementation in asthmatic children: a double-blind randomized placebo-controlled trial. Eur J Clin Nutr. 2007 Jan;61(1):54-60.

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya