Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Cara Vitamin D dan K Bekerja Sama untuk Mendukung Kesehatan Kardiovaskular

21,958 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Vitamin D dan K sangat penting bagi kesehatan tulang dan mekanisme pembekuan tubuh Anda. Penelitian terbaru telah menunjukkan efek sinergis dari Vitamin D dan K serta dampak menguntungkan keduanya bagi kesehatan kardiovaskular. Kadar vitamin K dan D yang rendah telah dikaitkan dengan risiko yang lebih besar dari semua penyebab kematian dibandingkan dengan orang yang memiliki kadar vitamin D dan K yang normal. Artikel ini akan mengulas apa itu vitamin K dan D serta bagaimana keduanya dapat bermanfaat bagi jantung Anda.

Apa Itu Vitamin K?

Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak, terkandung dalam berbagai makanan, dan tersedia sebagai suplemen makanan. Vitamin K terlibat dalam proses yang digunakan tubuh Anda untuk memproduksi protein yang terlibat dalam pembekuan darah. Beberapa obat antikoagulan menghambat tindakan vitamin K dari mencegah terjadinya pembekuan pada darah Anda.

Ada dua komponen vitamin K: K1 dan K2. Vitamin K1 sebagian besar ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, dan merupakan bentuk makanan utama vitamin K. Di samping itu, vitamin K2, ditemukan dalam makanan hewani serta makanan fermentasi seperti keju dan yoghurt. Selain itu, bakteri usus Anda juga menghasilkan vitamin K2.

Vitamin K telah menunjukkan harapan dalam membantu mencegah pengapuran dinding pembuluh darah, itulah sebabnya banyak penelitian telah dilakukan seputar cara vitamin K membantu mencegah aterosklerosis dan mendukung kesehatan kardiovaskular. Vitamin K disimpan di hati dan jaringan tubuh lainnya, termasuk otak, jantung, dan tulang. Sayangnya, vitamin K tidak disimpan sepenuhnya di dalam tubuh; 50% diekskresikan dalam tinja dan 20% dalam urin, yang merupakan salah satu alasan mengapa sayuran berdaun hijau direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat. Sebagai tambahan untuk nutrisi lainnya, sayuran berdaun hijau juga mengandung vitamin AC, dan Ebesimagnesium, kalium, dan kalsium, serta sayuran ini juga dikemas dengan karotenoid, antioksidan, dan serat.

Apa Itu Vitamin D?

Vitamin D, juga disebut sebagai kalsiferol, merupakan vitamin lain yang larut dalam lemak yang terkandung dalam makanan, ditambahkan ke makanan lain seperti susu, dan tersedia sebagai suplemen makanan. Vitamin D juga bersifat unik karena tubuh Anda memproduksinya saat Anda terkena sinar matahari; oleh karenanya, vitamin D juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium di tulang Anda, mencegah penumpukan kalsium dalam darah. Tanpa vitamin D yang cukup, Anda berisiko mengalami kerapuhan tulang, dan defisiensi vitamin D dapat berkontribusi pada kondisi yang disebut osteoporosis. Pada anak-anak, vitamin D dapat mencegah kondisi yang disebut rakitis.

Ada dua bentuk utama vitamin D: D2 dan D3. Bentuk aktif utama dalam tubuh adalah Vitamin D2. Sumber vitamin D meliputi salmon, trout, tuna, dan minyak ikan. Makanan lain yang mengandung vitamin D meliputi jamur dan kuning telur. Beberapa makanan yang diperkaya dengan vitamin D, meliputi susu, margarin, keju, es krim, dan alternatif susu nabati dari kedelai, almon, atau gandum. Yang terakhir, tubuh Anda dapat memproduksi vitamin D sendiri: Anda membutuhkan paparan sinar matahari. Waktu-waktu tertentu, awan, kabut asap, dan kandungan melanin kulit berkontribusi pada jumlah sinar matahari yang diserap. Sebagai catatan, melindungi diri dari paparan sinar UV berlebih sangatlah penting untuk menghindari risiko terkena kondisi kulit yang serius. Mengoleskan tabir surya dapat membantu melindungi kulit Anda, dan juga dapat membantu mencegah Anda menyerap sinar UV untuk memproduksi vitamin D, itulah sebabnya ada banyak makanan yang diperkaya dan mengapa suplementasi dengan vitamin D sangat dianjurkan.

Faktor Risiko Kardiovaskular

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab utama kematian secara global, dengan perkiraan 17,9 juta orang meninggal akibat CVD (penyakit kardiovaskular) pada tahun 2019. Penyakit kardiovaskular meliputi:

  • Penyakit jantung koroner merupakan penyakit pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung, yang menyebabkan serangan jantung.
  • Penyakit serebrovaskular merupakan penyakit pembuluh darah yang menyuplai otak, yang menyebabkan stroke.
  • Penyakit arteri perifer merupakan penyakit pembuluh darah di lengan dan kaki.

Serangan jantung dan stroke disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke jantung atau otak, biasanya karena penumpukan asam lemak di dinding pembuluh darah yang menyuplai jantung dan otak. Kunci penyakit kardiovaskular adalah bahwa sebagian besar dapat dicegah dengan memperbaiki gaya hidup dan perubahan faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti merokok tembakau, obesitas, pola makan tak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan alkohol secara berlebihan.

Faktor risiko paling kritis yang dapat Anda perbaiki untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah pola makan yang tidak sehat dan menghentikan penggunaan tembakau. Mengurangi makanan olahan yang asin, tidak menggunakan produk tembakau, dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Mengonsumsi makanan yang sarat akan buah dan sayuran serta melakukan aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit per hari, adalah dua perilaku yang dapat Anda terapkan untuk membantu melindungi diri Anda dari penyakit kardiovaskular.

Efek Sinergis Vitamin K dan D

Menurut Journal of Nutrition, ada efek sinergis yang ditunjukkan dari vitamin D dan K bagi kesehatan kardiovaskular. Konsentrasi rendah vitamin ini telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan peningkatan ketebalan dinding arteri. Vitamin D telah terbukti merangsang produksi protein yang bergantung pada vitamin K. Meskipun Anda dapat mengonsumsi suplemen Vitamin D atau Vitamin K secara terpisah, vitamin K dan D mungkin memiliki efek gabungan yang unggul jika dikonsumsi secara bersamaan. 

Dal Canto dkk. meneliti 601 individu berusia 70 tahun ke atas dan menemukan bahwa peserta dengan kadar vitamin D dan vitamin K rendah memiliki IMT lebih tinggi, prevalensi lebih tinggi dari kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D dan K yang normal. Selain itu, peserta dengan kadar vitamin D dan K yang rendah memiliki tingkat penggunaan obat penyakit jantung yang lebih tinggi. Yang terakhir, dari 601 peserta yang diteliti, 321 peserta dengan kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi juga menunjukkan perubahan pada struktur otot jantung mereka, dan orang-orang ini juga memiliki kadar vitamin D dan K yang rendah.

Dalam penelitian VINDICATE (Efek Vitamin D bagi Fungsi Jantung pada Pasien penderita Gagal Jantung Kronis), suplementasi vitamin D dengan dosis tinggi, sekitar 4.000 Satuan Internasional (SI) dikaitkan dengan perbaikan fungsi jantung, yang berarti jantung dipompa lebih baik saat disuplementasi dengan vitamin D dosis tinggi. Wanita (tetapi bukan pria) yang memiliki kadar vitamin K lebih tinggi mengalami peningkatan indeks massa ventrikel kiri, yang menunjukkan seberapa besar jantung dan seberapa baik kerja jantung akibat tekanan darah tinggi.

Rekomendasi Asupan Vitamin D dan K

Selain makanan yang sarat akan sayuran berdaun hijau, jika Anda tertarik untuk meningkatkan asupan vitamin K, ada banyak suplemen multivitamin yang mengandung sekitar 75% dari nilai harian vitamin K. Suplemen makanan lainnya juga hanya mengandung vitamin K tetapi dapat dikombinasikan dengan nutrisi lain seperti kalsium, magnesium, atau vitamin D. Asupan vitamin K harian yang direkomendasikan adalah 120 mikrogram (mcg) untuk pria dan 90 mcg untuk wanita. Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin K, berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan karena vitamin K dapat berinteraksi dengan obat lain, terutama jika Anda mengonsumsi obat untuk membantu mencegah pembekuan darah.

Selain mengonsumsi ikan dan susu serta memproduksi vitamin D setelah berjemur di bawah sinar matahari, Anda dapat melengkapi dengan vitamin D yang ditemukan dalam multivitamin, sebagai suplemen yang mengandung vitamin D saja, atau dengan tambahan kalsium. Vitamin D diukur dalam mikrogram dan Satuan Internasional, di mana satu mcg setara dengan 40 SI. Asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa hingga usia 70 tahun adalah 600 SI atau 15 mcg, dan asupan harian yang direkomendasikan untuk orang berusia 70 tahun atau lebih adalah 800 SI. Banyak lembaga profesional merekomendasikan asupan yang lebih tinggi, di mana Endocrine Society merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi sekitar 1.500-2.000 SI setiap hari.

Poin Penting

Salah satu kontributor untuk menjalani hidup yang sehat dan panjang umur adalah melindungi kesehatan kardiovaskular Anda. Seperti disebutkan oleh WHO, banyak faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat diperbaiki. Dengan bantuan vitamin K dan D, Anda juga dapat membantu melindungi kesehatan kardiovaskular. Sebelum mulai mengonsumsi suplemen baru, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk melihat apakah Anda sedang mengonsumsi obat yang akan melawan suplemen makanan. Dan ingatlah, pola makan sehat yang sarat akan sayuran berdaun hijau dapat mencegah kondisi kardiovaskular yang serius serta membantu Anda menjalani hidup sehat, panjang umur, dan bahagia.

Referensi:

  1. Beulens JW, Dal Canto E, Stehouwer CD, Rennenberg RJ, Elders PJ, van Ballegooijen AJ. High vitamin K status is prospectively associated with decreased left ventricular mass in women: The Hoorn study. Nutr J. 2021;20(1). doi:10.1186/s12937-021-00742-0
  2. Cardiovascular diseases (CVD). World Health Organization. Accessed June 20, 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
  3. Dal Canto E, Beulens JW, Elders P, et al. The Association of Vitamin D and vitamin K status with subclinical measures of cardiovascular health and all-cause mortality in older adults: The Hoorn Study. J Nutr. 2020;150(12):3171-3179. DOI: 10.1093/jn/nxaa293
  4. Just right: How much vitamin D is enough? Endocrine News. Published September 1, 2015. Accessed June 20, 2022. https://endocrinenews.endocrine.org/nov-2014-just-right-how-much-vitamin-d-is-enough/
  5. Office of dietary supplements - vitamin D. NIH Office of Dietary Supplements. Accessed June 21, 2022. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/.
  6. Office of dietary supplements - vitamin K. NIH Office of Dietary Supplements. Accessed June 21, 2022. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-HealthProfessional/.
  7. van Ballegooijen AJ, Beulens JW, Kieneker LM, et al. Combined low vitamin D and K status amplifies mortality risk: A prospective study. Eur J Nutr. 2020;60(3):1645-1654. doi:10.1007/s00394-020-02352-8
  8. Witte KK, Byrom R, Gierula J, et al. Effects of vitamin D on cardiac function in patients with chronic HF – The VINDICATE Study. J Am Coll Cardiol. 2016;67(22):2593-2603. DOI: 10.1016/j.jacc.2016.03.508
  9. Yan L. Dark Green Leafy Vegetables. Dark Green Leafy Vegetables: USDA ars. Published August 13, 2016. Accessed June 20, 2022. https://www.ars.usda.gov/plains-area/gfnd/gfhnrc/docs/news-2013/dark-green-leafy-vegetables/

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya