Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Alasan Mengapa Kita Menambahkan Kolagen ke Dalam Kopi untuk Kesehatan Usus dan Kulit

40,516 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Kolagen merupakan protein struktural di tubuh Anda. Rambut, kuku, kulit, otot, tulang, tulang rawan, tendon, dan organ Anda terdiri dari kolagen. Tubuh Anda memproduksi kolagen, dan Anda juga mendapatkannya dari makanan yang dikonsumsi, tetapi seiring bertambahnya usia, tubuh perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk mengganti protein kolagen baru.

Suplemen kolagen umumnya terdiri dari peptida kolagen, yang merupakan unit protein kolagen yang lebih kecil untuk penyerapan dan pemanfaatan yang lebih baik. Menambahkan peptida kolagen ke dalam rutinitas harian telah menjadi strategi populer untuk membantu Anda menyerap kolagen dengan lebih baik, membuat Anda tampak lebih muda, menjaga kesehatan sendi, dan meningkatkan kesehatan usus. Artikel ini akan mengulas semua yang perlu Anda ketahui tentang kolagen dan apakah Anda harus mengawali hari dengan menambahkan kolagen ke dalam secangkir kopi pagi Anda.

Apa itu Kolagen?

Ada 28 jenis kolagen yang berbeda di dalam tubuh manusia, dengan sekitar 80-90% kolagen dalam tubuh terdiri dari Tipe I, II, III, IV, dan V. Lokasi dari setiap jenis kolagen tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tipe I ditemukan di tendon serta tulang dan membentuk struktur organ.
  • Tipe II ditemukan di tulang rawan.
  • Tipe III ditemukan di jaringan yang membantu mendukung beberapa organ, seperti fasia yang membungkus otot, atau berbagai organ lainnya.
  • Tipe IV membentuk fondasi organ.
  • Tipe V merupakan tipe yang sangat kuat yang membentuk rambut dan kuku.

Protein kolagen dikemas ke dalam serat untai panjang yang bertindak sebagai fondasi dan struktur pendukung tempat sel-sel berada, yang dikenal sebagai membran dasar. Semakin tersusun serat kolagen, maka semakin kuat strukturnya. Seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen berkurang, dan penyusunannya menjadi lebih kacau. Inilah yang menyebabkan timbulnya kerutan seiring bertambahnya usia atau hilangnya kelenturan pada persendian. Protein kolagen juga disebut sebagai peptida kolagen, dan selanjutnya istilah ini akan digunakan secara bergantian.

Ingatlah bahwa tubuh Anda menghasilkan kolagen yang dibutuhkannya. Untuk memperoleh kolagen yang cukup, Anda harus mengonsumsi banyak vitamin C karena vitamin ini sangat penting dalam proses sintesis kolagen. Menurut tinjauan sistematis dalam The Orthopedic Journal of Sports Medicine, suplementasi vitamin C berpotensi mempercepat penyembuhan tulang setelah patah tulang karena lebih meningkatkan proses sintesis kolagen.

3 Manfaat Utama Kolagen

Ada berbagai manfaat dari suplementasi peptida kolagen karena kolagen ditemukan pada beberapa bagian tubuh. Kita akan meninjau sistem organ melalui studi terbaru yang telah menemukan manfaat dari suplementasi peptida kolagen.

Kulit dan Rambut

Manfaat peptida kolagen dapat kita lihat pada krim kolagen topikal yang digunakan sebagai krim anti-kerut. Namun, mengonsumsi peptida kolagen secara internal terbukti lebih efektif. Dalam tinjauan sistematis pada Journal of Drugs in Dermatology, para peneliti menyimpulkan bahwa suplementasi kolagen peptida oral dengan dosis 3-4 gram per hari mampu menghasilkan peningkatan elastisitas kulit, hidrasi, dan kepadatan kolagen kulit. Oleh karena itu, mengonsumsi peptida kolagen oral dapat membantu menjaga kulit Anda terlihat lebih muda dengan meningkatkan produksi protein yang membentuk struktur dari beberapa lapisan kulit Anda. Yang terakhir, suplementasi oral juga telah terbukti membantu mendorong pertumbuhan rambut yang signifikan pada wanita yang mengalami penipisan rambut.

Kesehatan Sendi dan Tulang

Suplementasi protein kolagen telah terbukti membantu meningkatkan kesehatan sendi. Mengonsumsi kolagen secara oral telah terbukti diserap oleh usus dan terakumulasi di tulang rawan serta meningkatkan sel-sel tulang rawan, yang dikenal sebagai kondrosit, untuk mensintesis struktur yang membentuk sendi.

Sebuah uji coba terkontrol acak yang dilakukan oleh Clark dkk. mempelajari sekelompok atlet yang diberi suplemen peptida kolagen selama 24 minggu vs kelompok kontrol yang diberi plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet yang diberi peptida kolagen mengalami peningkatan pada lima parameter yang dinilai termasuk nyeri sendi saat berjalan, nyeri sendi saat berdiri, nyeri sendi saat istirahat, serta nyeri sendi saat membawa benda dan mengangkat beban.

Ini merupakan kabar yang sangat baik bagi orang-orang yang menderita nyeri sendi dan masalah mobilitas karena rasa sakit ini dapat melemahkan banyak orang dan menurunkan kualitas hidup mereka. Dengan mengonsumsi peptida kolagen, orang yang menderita nyeri sendi dapat merasakan peningkatan mobilitas dan nyeri sendi.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kolagen Tipe I merupakan jenis protein kolagen utama yang membentuk tulang Anda. Selain diberi vitamin C untuk membantu sintesis kolagen dalam tulang, studi kontrol acak oleh König dkk. menemukan bahwa pada wanita pascamenopause dengan penurunan kepadatan mineral tulang, 66 wanita yang diberi peptida kolagen mengalami peningkatan kepadatan mineral tulang dibandingkan dengan 65 wanita dalam kelompok kontrol. Ini berarti bahwa suplementasi peptida kolagen dapat meningkatkan kekuatan tulang selain suplementasi vitamin C,  vitamin D, dan kalsium, terutama pada wanita pascamenopause dengan kesehatan tulang yang semakin menurun.

Kesehatan Usus

Pepatah yang berbunyi “Kepribadian Anda berasal dari apa yang Anda makan” muncul dalam benak saat mendapat suplementasi peptida kolagen. Selain manfaat suplementasi kolagen untuk kuku, kulit, dan tulang, suplemen kolagen dipercaya dapat meningkatkan kesehatan usus. Perlu diingat bahwa peptida kolagen yang dikonsumsi diserap oleh sel-sel usus Anda dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga sel-sel ini sesehat mungkin untuk memiliki mikrobioma usus yang stabil dan struktur usus yang sehat, terutama pada individu yang menderita kondisi usus kronis.

Menambahkan Kolagen ke Dalam Kopi Anda

Protein kolagen memiliki rasa yang netral. Oleh karena itu, banyak produsen telah memformulasikan berbagai bubuk, termasuk krimer kopi, yang dapat meningkatkan manfaat kesehatan dari secangkir kopi pagi Anda. Konsumsi kopi diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan potensial termasuk peningkatan kontrol gula darah, peningkatan daya ingat, antioksidan, dan aman saat dikonsumsi hingga empat cangkir kopi per hari.

Meskipun rutinitas di atas tampak seperti ide hemat waktu yang hebat, kita perlu mempertimbangkan suhu sempurna di mana kolagen dan protein dapat hidup. Suhu di mana kolagen mulai terdenaturasi tepat di atas suhu tubuh, yakni 37 derajat Celcius, dengan denaturasi protein yang dimulai bahkan pada suhu serendah 36 derajat Celcius. Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi sebagai protein yang merupakan protein struktural untuk mendapatkan suhu yang imbang tepat di bawah suhu tubuh kita. Akan tetapi, ini merupakan cara alami untuk membuat tubuh terus merombak protein ini karena tubuh mengalami stres terus-menerus setiap harinya.

Jadi, haruskah Anda menambahkan kolagen ke dalam secangkir kopi pagi Anda? Sayangnya, untuk membuat secangkir kopi yang sempurna, suhu air yang diperlukan adalah sekitar 90,5 hingga 96,1 derajat Celcius. Suhu yang diperlukan lebih dari dua kali lipat dibandingkan suhu di mana protein kolagen berada pada kondisi stabil, dan pada suhu tinggi ini, protein akan mulai berubah sifat atau mulai matang. Anggap saja seperti telur mentah yang telah dimasukkan ke dalam penggorengan. Meskipun masih berupa telur, protein telah mengalami perubahan yang berbeda dan tidak dapat kembali ke struktur semula. Hal serupa ditemukan pada kolagen. Jadi, jika ingin menikmati manfaat penuh dari peptida kolagen dan kopi, alangkah baiknya jika Anda meminum kopi dingin untuk menjaga integritas struktural kolagen. Anda juga dapat menambahkan kolagen ke dalam makanan lain seperti smoothie, yoghurt, mangkuk acai, atau protein kocok.

Kombinasi dari Kenikmatan yang Sempurna

Peptida kolagen dan kopi bila dikombinasikan memiliki berbagai manfaat kesehatan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ingatlah bahwa, untuk mendapatkan manfaat penuh dari peptida kolagen, konsumsilah dalam minuman atau makanan di bawah suhu tubuh. Di bawah ini merupakan resep minuman dingin kolagen yang mudah dan sering saya praktikkan.

Resep Minuman Dingin dan Kolagen

Bahan-bahan:

Petunjuk:

  1. Mulailah dengan 8 ons kopi yang baru diseduh atau, jika Anda suka, 2 gelas espreso.
  2. Tambahkan agave atau gula cokelat secukupnya ke dalam kopi selagi panas agar pemanis dapat cepat larut.
  3. Tambahkan 4 ons susu almon atau jenis susu favorit Anda.
  4. Tambahkan es hingga dingin sebelum menambahkan bubuk kolagen.
  5. Setelah dingin, tambahkan 1 sendok (sekitar 10 gram) bubuk kolagen favorit Anda.
  6. Taburi dengan sejumput kayu manis dan nikmati.

Referensi:

  1. Ricard-Blum S. The collagen family. Cold Spring Harb Perspect Biol. 2011;3(1):a004978. Published 2011 Jan 1. doi:10.1101/cshperspect.a004978
  2. Collagen. Physiopedia. https://www.physio-pedia.com/Collagen. Accessed March 30, 2022.
  3. DePhillipo NN, Aman ZS, Kennedy MI, Begley JP, Moatshe G, LaPrade RF. Efficacy of Vitamin C Supplementation on Collagen Synthesis and Oxidative Stress After Musculoskeletal Injuries: A Systematic Review. Orthop J Sports Med. 2018;6(10):2325967118804544. Published 2018 Oct 25. doi:10.1177/2325967118804544
  4. Choi FD, Sung CT, Juhasz ML, Mesinkovsk NA. Oral Collagen Supplementation: A Systematic Review of Dermatological Applications. J Drugs Dermatol. 2019;18(1):9-16.
  5. Glynis A. A Double-blind, Placebo-controlled Study Evaluating the Efficacy of an Oral Supplement in Women with Self-perceived Thinning Hair. J Clin Aesthet Dermatol. 2012;5(11):28-34.
  6. Bello AE, Oesser S. Collagen hydrolysate for the treatment of osteoarthritis and other joint disorders: a review of the literature. Curr Med Res Opin. 2006;22(11):2221-2232. doi:10.1185/030079906X148373
  7. König D, Oesser S, Scharla S, Zdzieblik D, Gollhofer A. Specific Collagen Peptides Improve Bone Mineral Density and Bone Markers in Postmenopausal Women-A Randomized Controlled Study. Nutrients. 2018;10(1):97. Published 2018 Jan 16. doi:10.3390/nu10010097
  8. Song W, Chen Q, Wang Y, Han Y, Zhang H, Li B. Identification and Structure-Activity Relationship of Intestinal Epithelial Barrier Function Protective Collagen Peptides from Alaska Pollock Skin. Mar Drugs. 2019;17(8):450. Published 2019 Jul 31. doi:10.3390/md17080450
  9. Leikina E, Mertts MV, Kuznetsova N, Leikin S. Type I collagen is thermally unstable at body temperature. Proc Natl Acad Sci U S A. 2002;99(3):1314-1318. doi:10.1073/pnas.032307099
  10. Poole R, Kennedy OJ, Roderick P, Fallowfield JA, Hayes PC, Parkes J. Coffee consumption and health: umbrella review of meta-analyses of multiple health outcomes [published correction appears in BMJ. 2018 Jan 12;360:k194]. BMJ. 2017;359:j5024. Published 2017 Nov 22. doi:10.1136/bmj.j5024

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya