Preferensi Anda telah diperbarui untuk sesi ini. Untuk mengubah pengaturan akun Anda secara permanen, buka Akun Saya
Sebagai pengingat, Anda dapat memperbarui negara atau bahasa kapan saja di Akun Saya
> beauty2 heart-circle sports-fitness food-nutrition herbs-supplements pageview
Klik untuk melihat Pernyataan Aksesibilitas kami
Aplikasi iHerb
checkoutarrow
ID

Suplemen Terbaik untuk Mendukung Daya Ingat dan Kesehatan Otak Seiring Bertambahnya Usia

259,235 Dilihat

anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon
anchor-icon Daftar Isi dropdown-icon

Kehilangan daya ingat dan penurunan kekuatan otak TIDAK bisa dihindari seiring bertambahnya usia. 

Sel-sel otak merupakan sel yang paling kompleks, berumur panjang, dan menuntut nutrisi dalam tubuh. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa kecerdasan, daya ingat, perilaku, dan konsentrasi dipengaruhi oleh kualitas nutrisi otak. Tua atau muda, status gizi kita memiliki peranan penting dalam menentukan seberapa baik fungsi otak kita.

Ada berbagai bahan suplemen makanan yang dapat meningkatkan kesehatan otak. Artikel ini akan memfokuskan bahan-bahan yang memiliki dukungan penelitian paling banyak. Penting juga untuk mengidentifikasi adanya hubungan yang sangat kuat antara kesehatan jantung dan kesehatan otak. Tidak mengherankan, banyak dari strategi pola makan, gaya hidup, dan suplemen yang sama untuk mendukung kesehatan jantung memiliki manfaat tambahan (baik secara langsung maupun tidak langsung) untuk mendukung kesehatan otak juga. 

‌‌‌‌Suplemen Terbaik dari yang Terbaik: Vitamin B, Omega-3, atau Multivitamin Berkualitas 

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa fungsi otak berhubungan langsung dengan status gizi, terutama untuk nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3.1-3 

Mengingat frekuensi defisiensi nutrisi, terutama pada populasi lanjut usia, maka tidak menutup kemungkinan banyak kasus gangguan fungsi mental dan daya ingat berkaitan dengan status gizi. 

vitamin B dan asam lemak omega-3 sangat penting untuk fungsi otak dan daya ingat. Tidak heran jika keduanya bekerja secara maksimal saat dikonsumsi bersamaan. 

Vitamin B

Mari kita lihat dulu studi yang dilakukan di Oxford's Department of Clinical Neurosciences yang menyoroti dampak suplemen vitamin B.4 Penelitian ini melibatkan 156 pasien lanjut usia yang memiliki gangguan kognitif ringan dan berisiko tinggi mengalami kehilangan fungsi mental yang parah. Pasien dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi suplemen harian dengan 800 mikrogram asam folat, 20 miligram vitamin B6, dan 500 mikrogram vitamin B12; kelompok lain mengonsumsi suplemen plasebo. Kadar asam folatB6, dan B12 adalah yang umumnya ditemukan dalam berbagai formula vitamin dan mineral berpotensi tinggi.

Sebelum percobaan dilakukan dan selama periode pengujian, para peneliti menggunakan pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mengukur tingkat atrofi materi abu-abu pasien di otak mereka. Atrofi (penyusutan) materi abu-abu merupakan tanda percepatan penuaan otak. 

Setelah menyelesaikan penelitian selama dua tahun, para peneliti menemukan bahwa pasien yang diberi suplemen vitamin B mengalami penyusutan materi abu-abu sekitar tujuh kali lebih sedikit dibandingkan kelompok plasebo.

Para peneliti juga menemukan bahwa pasien yang materi abu-abunya menyusut paling cepat memiliki kadar homosistein yang lebih tinggi, dan pasien yang memiliki kadar homosistein lebih tinggi pada awalnya mendapatkan manfaat terbesar dari suplemen vitamin B. Homosistein merupakan metabolit asam amino metionin yang akan meningkat jika kadar B12, B6, atau asam folat rendah. Homosistein dapat menyebabkan peningkatan kerusakan oksidatif pada otak dan jaringan lain. 

Dalam kesimpulan mereka, para peneliti Oxford menemukan bahwa suplementasi vitamin B dapat memperlambat atrofi pada bagian otak tertentu yang berhubungan dengan penurunan kognitif.4

Omega-3

Studi lain yang dilakukan di Universitas Oxford menemukan bahwa memiliki kadar asam lemak omega-3 yang lebih tinggi di otak akan meningkatkan manfaat vitamin B dalam memperbaiki fungsi kognitif.5 

Lebih dari 250 orang dengan kekuatan otak yang buruk diberikan serangkaian tes untuk mengukur kognisi dan kadar asam lemak omega-3 EPA dan DHA dalam darah mereka. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok yang dipilih secara acak, yang menerima suplemen vitamin B atau pil plasebo selama dua tahun. Kinerja kognitif mereka juga diukur, dan hasilnya dibandingkan dengan hasil awal dari awal penelitian.

Para peneliti menemukan bahwa untuk orang-orang dengan kadar EPA+DHA yang rendah, suplemen vitamin B tidak banyak berpengaruh dalam mencegah hilangnya materi abu-abu. Tetapi bagi mereka yang memiliki kadar EPA+DHA awal yang tinggi, vitamin B sangat efektif dalam mencegah penurunan kognitif dibandingkan dengan plasebo. Hasil ini memberikan perubahan yang signifikan karena menunjukkan bahwa vitamin B lebih baik dalam memperlambat laju atrofi otak pada gangguan kognitif ringan bagi orang-orang yang memiliki kadar EPA+DHA yang memadai.

Tentu saja, asupan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dikaitkan dengan suasana hati dan skor fungsi mental yang lebih baik. Misalnya, analisis dari Framingham Heart Study yang terkenal menemukan bahwa orang-orang dengan kadar DHA darah yang lebih tinggi mengurangi risiko terkena demensia hingga 47% bila dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki kadar DHA yang lebih rendah. 

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cukup makan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, 2-3 kali seminggu atau minum minyak ikan memberikan setidaknya 1.000 mg EPA+DHA setiap hari, dapat mengurangi risiko pengembangan penurunan mental yang parah hingga hampir 50%.6-8 

Multivitamin

Intinya adalah, mengonsumsi formula multivitamin dan mineral berpotensi tinggi yang memasok vitamin B yang memadai dibarengi dengan konsumsi 1.000 hingga 2.000 mg EPA+DHA dari minyak ikan berkualitas dapat mengurangi risiko penurunan mental seiring bertambahnya usia secara signifikan. 

‌‌‌‌Makanan Terbaik: Makanan Hijau dan Beri Biru

Selain daripada ikan yang menyediakan asam lemak omega-3, masih banyak makanan lain yang bermanfaat bagi fungsi otak. 

Sayuran Berdaun Hijau

Sebuah studi dari Rush University Medical Center di Chicago mengamati 960 peserta dari Memory and Aging Project, yang menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan dan yang juga memiliki setidaknya 2 penilaian kognitif selama periode hampir lima tahun. Kesimpulannya adalah bahwa konsumsi sekitar 1 porsi per hari sayuran berdaun hijau dan makanan yang kaya vitamin K1, lutein, folat, α-tokoferol, nitrat, dan kaempferol dapat menghambat penurunan kognitif yang terkait dengan penuaan. 

Cobalah untuk menambahkan suplemen sayuran dengan sayuran super seperti spirulinaklorellajus rumput gandumjus rumput barley, dan yang lainnya ke dalam pola makan Anda.

Beri biru

Beri biru dan makanan atau ekstrak flavonoid berlimpah lainnya merupakan makanan lain yang sangat membantu dalam meningkatkan kekuatan otak. Dalam penelitian pada hewan, para peneliti telah menemukan bahwa beri biru membantu melindungi otak dari stres oksidatif dan hilangnya daya ingat.10 Saat tikus yang lebih tua diberi setara dengan 1 cangkir beri biru sehari, mereka menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas belajar dan keterampilan motorik, membuat tikus-tikus tersebut secara mental seimbang dengan tikus yang jauh lebih muda. Saat otak tikus diperiksa, sel-sel otak tikus yang diberi beri biru menunjukkan komunikasi yang lebih efektif dibandingkan tikus lain yang lebih tua yang tidak diberi beri biru. 

Cobalah makan lebih banyak beri biru dan konsumsi ekstrak flavonoid berlimpah seperti beri birubiji anggur, atau ekstrak kulit pohon pinus (100 hingga 300 mg setiap hari).

‌‌‌‌Suplemen Terbaik untuk Kekuatan Otak: PQQ, Asetil-L-Karnitin, Resveratrol, Kurkumin

Mitokondria merupakan kompartemen penghasil energi dalam sel kita. Ada penelitian yang berkembang yang mendokumentasikan peran penurunan fungsi mitokondria dalam proses penuaan, penurunan fungsi kognitif, dan daya ingat yang buruk. Otak hanya menyumbang sekitar dua persen dari berat badan kita, tetapi otak mengkonsumsi lebih dari dua puluh persen energi dan oksigen tubuh. Otak membutuhkan produksi energi mitokondria yang luar biasa agar dapat berfungsi secara optimal. 

Hal-hal berikut diperlukan untuk meningkatkan fungsi mitokondria:

CoQ10 dan PQQ

Mengenai penambah mitokondria, dua suplemen makanan yang telah terbukti bekerja sama dengan sangat baik dalam meningkatkan daya ingat dan kognisi adalah koenzim Q10 (CoQ10) dan pirolokuinolin kuinon (PQQ)

CoQ10 sangat populer, tetapi saat ini PQQ sudah mulai dikenal secara luas. PQQ merupakan antioksidan kuat yang secara khusus melindungi terhadap kerusakan mitokondria. PQQ juga mendukung generasi spontan mitokondria baru dalam sel-sel yang menua, sebuah proses yang dikenal sebagai biogenesis mitokondria. Efek inilah yang menjadi alasan mengapa PQQ sangat menarik sebagai strategi antipenuaan.

Meskipun PQQ sendiri sudah cukup berkhasiat, saat dikombinasikan dengan koenzim Q10 hasil yang lebih baik telah diamati. Dalam sebuah penelitian terhadap 71 orang paruh baya dan orang tua berusia antara 40-70, suplementasi 20 mg PQQ per hari menghasilkan peningkatan pada tes fungsi kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok plasebo, tetapi pada kelompok yang menerima 20 mg PQQ bersama dengan 300 mg CoQ10, hasilnya bahkan lebih signifikan.11 PQQ dan CoQ10 terlibat dalam produksi energi mitokondria, jadi hasil ini tidak terlalu mengejutkan.11,12 

Asetil-L-karnitin

Asetil-L-karnitin (ALC) adalah bentuk paling penting dari karnitin, senyawa yang diproduksi tubuh kita (seperti CoQ10), tetapi terkadang terjadi defisiensi. 

Karnitin menjadi pemeran utama dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein serta produksi energi dan sangat penting untuk metabolisme mitokondria. ALC dianggap sebagai bentuk karnitin yang lebih baik untuk mendukung kesehatan otak.13 

ALC melindungi dan meningkatkan aktivitas mitokondria di sel otak dan mengurangi stres oksidatif. Hal itu mengarah pada produksi energi yang lebih tinggi di dalam sel-sel otak dan menjadikan fungsi otak lebih baik. 

Studi klinis telah menunjukkan ALC dapat meningkatkan kinerja mental dan daya ingat. Beberapa peningkatan yang patut diperhatikan meliputi tugas pembelajaran jangka pendek, tugas pembelajaran khusus, tugas perhatian yang memiliki jangka waktu, dan tugas pengenalan pribadi. Terkadang efeknya terlihat dalam bulan pertama penggunaan, tetapi penggunaan ALC jangka panjang (misalnya, lebih dari satu tahun penggunaan) pasti terkait dengan peningkatan perhatian dan daya ingat jangka panjang.14 Dosis rata-rata untuk ALC adalah 900 hingga 1.500 mg per hari.

Resveratrol 

Resveratrol merupakan senyawa tanaman yang ditemukan dengan kadar yang rendah pada kulit anggur merah, anggur merah, bubuk kakao, cokelat kue, cokelat hitam, kacang tanah, dan kulit murbei. Resveratrol mengaktifkan enzim yang dikenal sebagai sirtuin 1 yang memainkan peran penting dalam pengaturan rentang kehidupan seluler; senyawa ini juga mengoptimalkan fungsi otak dan mengontrol gula darah dengan meningkatkan aksi insulin.

Penelitian klinis pada manusia menunjukkan resveratrol menurunkan penanda peradangan otak yang terkait dengan penuaan dan fungsi mental yang buruk pada orang dewasa yang lebih tua.15,16 Hasilnya, resveratrol meningkatkan suasana hati, kognisi mental, dan skor pada ukuran aktivitas hidup sehari-hari pada orang dewasa yang lebih tua.

Kebanyakan suplemen resveratrol menggunakan knotweed Jepang (Polygonum cuspidatum) sebagai sumbernya. Dosis harian rata-rata adalah 1.000 mg trans-resveratrol alami. 

Kurkumin

Kurkumin merupakan pigmen kuning kunyit. Selain mengerahkan sejumlah efek antipenuaan, kurkumin menunjukkan upaya yang luar biasa sebagai pelindung dan penguat otak.17 

Penduduk pedesaan India, yang makan kunyit dalam jumlah besar, telah terbukti memiliki insiden masalah otak terkait usia terendah di dunia. Tentu saja, kunyit (komponen utama kari) dapat dikonsumsi secara bebas dalam makanan tetapi mengonsumsi produk kurkumin memberikan tingkat dosis yang lebih tinggi untuk hasil yang lebih baik. 

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di UCLA, 40 orang dewasa antara usia 50 dan 90 tahun yang memiliki gangguan kognisi dan daya ingat secara acak diberi plasebo atau Theracurmin, bentuk kurkumin yang paling tersedia secara hayati, dengan dosis 90 miligram kurkumin dua kali sehari selama 18 bulan.18 

40 subjek menerima serangkaian penilaian mental standar pada awal penelitian dan pada interval enam bulan dan setelah 18 bulan. Mereka yang mengonsumsi Theracurmin mengalami peningkatan daya ingat dan kemampuan perhatian yang signifikan, sedangkan subjek yang menerima plasebo tidak. Dalam pengujian daya ingat, subjek yang mengonsumsi kurkumin meningkat 28 persen selama 18 bulan. Subjek yang mengonsumsi kurkumin juga mengalami perbaikan ringan dalam suasana hati, dan pemindaian PET otak mereka menunjukkan kerusakan yang jauh lebih sedikit. Theracurmin dan produk kurkumin lainnya merupakan langkah penting bagi orang-orang yang mencari pencegahan penurunan mental terkait usia.

‌‌‌‌Suplemen Terbaik untuk Melawan Efek Penuaan: Glutation 

Salah satu senyawa terpenting yang diproduksi setiap sel dalam tubuh Anda adalah glutation. Sel-sel menggunakan senyawa berharga ini untuk melindungi diri dari kerusakan serta membantu dalam detoksifikasi senyawa berbahaya. 

Glutation merupakan molekul protein kecil yang terdiri dari asam amino glutamat, sistein, dan glisin. Selama 100 tahun penelitian, lebih dari 100.000 makalah ilmiah telah menetapkan mempertahankan kadar glutation seluler sebagai salah satu kunci terpenting dalam mempertahankan fungsi seluler yang tepat, kesehatan imun, dan memperlambat proses penuaan. Glutation merupakan agen detoksifikasi tubuh yang paling efektif. Glutation mengikat racun yang tidak diinginkan, polutan, bahan kimia penyebab kanker, logam berat, serta metabolit obat dan mengeluarkannya melalui urin atau usus.19

Kadar glutation cenderung menurun seiring bertambahnya usia, serta saat kita terpapar racun, obat-obatan, pencemaran lingkungan, dan senyawa lain yang menyebabkan kerusakan oksidatif. Penurunan glutation otak menghancurkan sel-sel otak.20 Pola makan sehat dapat membantu meningkatkan kadar glutation, tetapi hanya sampai batas tertentu, suplementasi jauh lebih efektif. 

Pendekatan tambahan paling populer untuk meningkatkan kadar glutation adalah mengonsumsi glutation atau N-asetilsistein. Sebelum penelitian terbaru dilakukan, ada beberapa kontroversi terhadap glutation sebagai suplemen makanan karena glutation dianggap tidak dapat diserap tubuh jika dikonsumsi secara oral. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan glutation oral diserap oleh tubuh dan dapat meningkatkan perlindungan seluler.21 

Dosis rata-rata untuk suplementasi oral glutation tereduksi adalah 250 hingga 1.000 mg per hari. Dosis N-asetilsistein ​​(NAC) sebagai suplemen makanan untuk meningkatkan kadar glutation jaringan, termasuk level otak, umumnya 500 hingga 1.200 mg setiap hari.22 

‌‌‌‌Suplemen Terbaik untuk Melindungi Otak: L-Serin 

Penemuan yang dapat menghentikan, memperlambat, dan bahkan memperbaiki penyakit otak degeneratif dilakukan oleh seorang ahli etnobotani, Paul Cox. Etnobotani adalah studi tentang cara masyarakat adat menggunakan tumbuhan dalam kebiasaan dan makanan mereka. 

Pada akhir tahun 1990-an, Cox, yang menerima gelar Ph.D. dari Harvard, tertarik dengan alasan mengapa orang Chamorro di Guam lebih dari 100 kali lebih mungkin mengalami gejala yang sering dikaitkan dengan penyakit otak degeneratif seperti ALS, Alzheimer, dan Parkinson: bicara cadel, kelumpuhan wajah, kehilangan keterampilan motorik, imobilitas, dan demensia. 

Jawabannya ditemukan pada tahun 2002 saat dia dan Oliver Sacks, mendiang ahli saraf menerbitkan sebuah makalah di jurnal Neurology yang memaparkan teorinya bahwa makanan orang-orang ini mengandung senyawa beracun yang sangat tinggi, β-metilamino-L-alanin (BMAA), yang menjadi penyebab degenerasi otak. Populasi lain di seluruh dunia, terutama Amerika Serikat dan Prancis, juga menunjukkan bahwa kadar BMAA yang lebih tinggi pada makanan juga dikaitkan dengan degenerasi otak.  

BMAA menghasilkan efek merusak otak dengan menjadi penyebab perubahan bentuk protein otak dengan mengganti asam amino L-serin. Pada dasarnya, sel-sel otak salah mengira BMAA sebagai L-serin dan saat sel-sel tersebut mengganti L-serin dengan BMAA dalam protein yang diproduksi sel otak, hal itu mengarah pada protein yang tidak berbentuk seperti yang seharusnya mengarah pada degenerasi protein dan toksisitas ke sel-sel otak. Protein tidak dilipat dengan benar. Protein dilipat dengan cara yang tidak semestinya atau tidak dilipat sama sekali. 

Di otak, BMAA juga dapat menyebabkan pembentukan racun yang dikenal sebagai beta-karbonat. Senyawa ini dapat mengikat reseptor pada sel otak untuk neurotransmitter termasuk yang dikenal sebagai reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA). Pada gilirannya, ini dapat menyebabkan kematian sel otak karena sejumlah alasan yang pada akhirnya membuat sel lebih rentan terhadap kerusakan.

Dalam uji praklinis, saat sel-sel otak yang terpapar BMAA juga terkena L-serin, hal ini mencegah pembentukan protein yang dilipat dengan cara yang tidak semestinya atau tidak dilipat. Selanjutnya, L-serin mencegah peningkatan pembentukan enzim penyebab kematian sel otak yang diinduksi oleh BMAA. 

‌‌‌‌Suplemen Terbaik untuk Daya Ingat dan Fungsi Kognitif: Surai Singa and Hup A

Jamur Surai Singa (Hericium erinaceus)

Jamur surai singa memiliki bentuk yang besar, putih dengan banyak duri putih panjang sehingga menyerupai surai singa. Jamur ini paling sering tumbuh di kayu keras yang mati dan membusuk di alam liar atau saat ini sudah dibudidayakan. 

Surai singa kaya akan berbagai senyawa bioaktif termasuk senyawa yang dikenal sebagai erinacine yang ditemukan di miselium (bagian tubuh buah bawah tanah dari jamur) yang dapat melewati pelindung darah-otak dan memberikan efek yang mengesankan pada model hewan.24,25 Senyawa ini merangsang sel-sel yang dikenal sebagai oligodendrosit di sistem saraf pusat (SSP), otak, dan sumsum tulang belakang.26

Oligodendrosit bertanggung jawab untuk mendukung mielinisasi, proses di mana selubung mielin yang mengelilingi segmen akson sel saraf terbentuk. Selubung mielin merupakan lapisan isolasi yang mengirimkan impuls listrik dengan cepat dan efisien bersama dengan sel saraf dan otak. Di otak, integritas dan fungsi selubung mielin sangat penting, terutama di otak yang menua, untuk daya ingat, gerakan, dan kognisi. 

Dalam uji coba buta ganda terkontrol plasebo pada pria dan wanita Jepang berusia 50 hingga 80 tahun yang menunjukkan gangguan daya ingat dan kognisi, subjek mengonsumsi empat tablet 250 mg yang mengandung bubuk jamur surai singa tiga kali sehari selama 16 minggu.27 Setelah penghentian asupan, subjek diamati selama 4 minggu ke depan. 

Pada minggu ke 8, 12, dan 16 percobaan, kelompok surai singa menunjukkan peningkatan skor yang signifikan pada uji fungsi mental dibandingkan dengan kelompok plasebo. 

Pada empat minggu setelah suplementasi, skor menurun secara signifikan pada kelompok surai singa. Hasil ini menunjukkan efek peningkatan kinerja otak dari surai singa memerlukan suplementasi lanjutan. 

Dalam uji klinis lainnya pada manusia, surai singa pada orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan kognitif ringan menunjukkan hasil yang serupa.28

Huperzin-A (Hup A)

Huperzin-A (Hup A) merupakan senyawa alkaloid alami yang ditemukan di lumut klub Tiongkok (Huperzia Serrata). Hup A memberikan berbagai tindakan bermanfaat yang menghasilkan efek signifikan secara klinis terhadap daya ingat dan kognisi yang buruk.29,30 Hup A menghambat pemecahan neurotransmitter asetilkolin (ACH) dengan memblokir enzim asetilkolinesterase secara reversibel. 

Defisiensi ACH merupakan salah satu ciri khas dari daya ingat dan konsentrasi yang buruk. Dengan mencegah kerusakan ACH, Hup A dapat meningkatkan aktivitasnya untuk memperbaiki fungsi kognitif dan daya ingat. Hup A juga mencegah kerusakan sel otak yang disebabkan oleh berbagai neurotoksin, meningkatkan aktivitas enzim antioksidan otak, dan mendorong pembentukan sel otak baru. Dosis rata-rata Hup A adalah 200 mcg dua kali sehari. Pastikan untuk menggunakan Hup A murni dan bukan olahan Huperzia mentah demi keamanan dan efektivitasnya. 

‌‌‌‌Poin Penting: Meningkatkan Fungsi Otak Berdasarkan Kebutuhan

Jika tanda-tanda penurunan kekuatan otak atau kehilangan daya ingat muncul, Anda harus bertindak sekarang dan menjadi sangat agresif dalam pola makan, gaya hidup, dan strategi suplemen Anda. Ingat, aliran darah merupakan faktor besar dalam fungsi otak, begitu juga dengan tidur yang cukup dan melawan efek stres. Jadi, pastikan Anda juga melakukan semua yang Anda bisa di area tersebut.

Berikut ini merupakan suplemen utama yang saya rekomendasikan yang benar-benar menciptakan dampak BESAR terhadap fungsi otak dan melindungi otak dari penuaan. Harap diperhatikan, suplemen-suplemen ini diurutkan berdasarkan kebutuhan:

Normal: Dukungan Fase 1

Tidak mengalami kehilangan fungsi otak atau daya ingat, hanya ingin menjaga dan mempertahankannya:

Ringan: Dukungan Fase 2 

Sehat, tetapi merasa kekurangan kemampuan otak dan kehilangan daya ingat jangka pendek.

  • Ambil Dukungan Fase 1
  •  MemFood, 1 sendok, atau satu bungkus setiap hari. Setiap dosis menyediakan:
    • L-Serin: 4.2 g
    •  Surai Singa organik(Hericium erinaceus)(Biomassa miselium dan tubuh buah yang dibudidayakan pada oat organik): 2 g
    • Bubuk Jus Beri Biru (Vaccinium corymbosum)(buah): 2 g
    • MEM Blend    290 mg
      • Asetil-L-Karnitin (dari Asetil-L-Karnitin HCL), Ekstrak Kunyit Organik (Curcuma longa) (rimpang), trans-resveratrol (dari Ekstrak Polygonum cuspidatum) (akar), Ekstrak Kulit Pohon Pinus Maritim Prancis (Pinus pinaster), Garam Disodium Pirolokuinolina Kuinon (PQQ)
  • Koenzim Q10: konsumsi 100 mg dalam bentuk ubikuinol atau 300 mg dalam bentuk ubikuinon.

Penting: Dukungan Fase 3 

Saat ada kebutuhan kritis untuk mendukung fungsi otak dan daya ingat.

  • Konsumsi semua suplemen di atas (Dukungan Fase 1 dan Fase 2), tetapi tingkatkan dosis berikut ini:
  • Tambahkan:

Referensi:

  1. Muscaritoli M. The Impact of Nutrients on Mental Health and Well-Being: Insights From the Literature. Front Nutr. 2021 Mar 8;8:656290.
  2. Tardy AL, Pouteau E, Marquez D, Yilmaz C, Scholey A. Vitamins and Minerals for Energy, Fatigue and Cognition: A Narrative Review of the Biochemical and Clinical Evidence. Nutrients. 2020 Jan 16;12(1):228.
  3. Miquel S, Champ C, Day Jet al. Poor cognitive ageing: Vulnerabilities, mechanisms and the impact of nutritional interventions. Ageing Res Rev. 2018 Mar;42:40-55.
  4. Douaud G, Refsum H, de Jager CA, et al. Preventing Alzheimer’s disease-related gray matter atrophy by B-vitamin treatment. Proc Natl Acad Sci U S A. 2013 Jun 4;110(23):9523-8.
  5. Oulhaj A, Jernerén F, Refsum H, et al. Omega-3 Fatty Acid Status Enhances the Prevention of Cognitive Decline by B Vitamins in Mild Cognitive Impairment. J Alzheimers Dis. 2016 Jan 6;50(2):547-57.
  6. Schaefer EJ, Bongard V, Beiser AS, Lamon-Fava S, Robins SJ, Au R, Tucker KL, Kyle DJ, Wilson PW, Wolf PA. Plasma phosphatidylcholine docosahexaenoic acid content and risk of dementia and Alzheimer disease: the Framingham Heart Study. Arch Neurol. 2006 Nov;63(11):1545-50.
  7. von Schacky C. Importance of EPA and DHA Blood Levels in Brain Structure and Function. Nutrients. 2021 Mar 25;13(4):1074.
  8. Hosseini M, Poljak A, Braidy N, Crawford J, Sachdev P. Blood fatty acids in Alzheimer's disease and mild cognitive impairment: A meta-analysis and systematic review. Ageing Res Rev. 2020;60:101043.
  9. Bennett DA, Dawson-Hughes B, Booth SL, et al. Nutrients and bioactives in green leafy vegetables and cognitive decline: Prospective study. Neurology. 2018 Jan 16;90(3):e214-e222. 
  10. Cherniack EP. A berry thought-provoking idea: the potential role of plant polyphenols in the treatment of age-related cognitive disorders. Br J Nutr. 2012 Sep;108(5):794-800.
  11. Nakano M, Ubukata K, Yamamoto T, Yamaguchi H. Effect of pyrroloquinoline quinone (PQQ) on mental status of middle-aged and elderly persons. FOOD Style. 2009;21:13(7):50-3.
  12. Yang X, Zhang Y, Xu H, et al. Neuroprotection of Coenzyme Q10 in Neurodegenerative Diseases. Curr Top Med Chem. 2016;16(8):858-866.
  13. Malaguarnera M. Carnitine derivatives: clinical usefulness. Curr Opin Gastroenterol. 2012 Mar;28(2):166-76.
  14. Thal LJ, Calvani M, Amato A, Carta A. A 1-year controlled trial of acetyl-l-carnitine in early-onset AD. Neurology. 2000 Sep 26;55(6):805-10. 
  15. Koushki M, Dashatan NA, Meshkani R. Effect of Resveratrol Supplementation on Inflammatory Markers: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Clin Ther. 2018 Jul;40(7):1180-1192.e5.
  16. Marx W, Kelly JT, Marshall S, et al. Effect of resveratrol supplementation on cognitive performance and mood in adults: a systematic literature review and meta-analysis of randomized controlled trials. Nutr Rev. 2018 Jun 1;76(6):432-443.
  17. Bhat A, Mahalakshmi AM, Ray B, et al. Benefits of curcumin in brain disorders. Biofactors. 2019;45(5):666-689.
  18. Small GW, Siddarth P, Li Z, et al. Memory and Brain Amyloid and Tau Effects of a Bioavailable Form of Curcumin in Non-Demented Adults: A Double-Blind, Placebo-Controlled 18-Month Trial. Am J Geriatr Psychiatry. 2018;26(3):266-277. 
  19. Forman HJ, Zhang H, Rinna A. Glutathione: overview of its protective roles, measurement, and biosynthesis. Mol. Aspects Med. 2009;30, 1−12. 
  20. Dwivedi D, Megha K, Mishra R, Mandal PK. Glutathione in Brain: Overview of Its Conformations, Functions, Biochemical Characteristics, Quantitation and Potential Therapeutic Role in Brain Disorders. Neurochem Res. 2020;45(7):1461-1480.
  21. Park EY, Shimura N, Konishi T, et al. Increase in the protein-bound form of glutathione in human blood after the oral administration of glutathione. J Agric Food Chem. 2014;62(26):6183-6189.
  22. Tardiolo G, Bramanti P, Mazzon E. Overview on the Effects of N-Acetylcysteine in Neurodegenerative Diseases. Molecules. 2018;23(12):3305.
  23. Dunlop RA, Carney JM. Mechanisms of L-Serine-Mediated Neuroprotection Include Selective Activation of Lysosomal Cathepsins B and L. Neurotox Res. 2020;10.1007/s12640-020.
  24. Ghosh S, Nandi S, Banerjee A, Sarkar S, Chakraborty N, Acharya K. Prospecting medicinal properties of Lion's mane mushroom. J Food Biochem. 2021 Jun 24:e13833. 
  25. Ryu SH, Hong SM, Khan Z, Lee SK, Vishwanath M, Turk A, Yeon SW, Jo YH, Lee DH, Lee JK, Hwang BY, Jung JK, Kim SY, Lee MK. Neurotrophic isoindolinones from the fruiting bodies of Hericium erinaceus. Bioorg Med Chem Lett. 2021 Jan 1;31:127714.
  26. Huang HT, Ho CH, Sung HY, Lee LY, Chen WP, Chen YW, Chen CC, Yang CS, Tzeng SF. Hericium erinaceus mycelium and its small bioactive compounds promote oligodendrocyte maturation with an increase in myelin basic protein. Sci Rep. 2021 Mar 22;11(1):6551.
  27. Mori K, Inatomi S, Ouchi K, et al. Improving effects of the mushroom Yamabushitake (Hericium erinaceus) on mild cognitive impairment: a double-blind placebo-controlled clinical trial. Phytother Res. 2009 Mar;23(3):367-72.
  28. Saitsu Y, Nishide A, Kikushima K, et al. Improvement of cognitive functions by oral intake of Hericium erinaceus. Biomed Res. 2019;40(4):125-131.
  29. Wang R, Yan H, Tang XC. Progress in studies of huperzine A, a natural cholinesterase inhibitor from Chinese herbal medicine. Acta Pharmacol Sin. 2006 Jan; 27(1):1-26.
  30. Tun MK, Herzon SB. The pharmacology and therapeutic potential of (-)-huperzine A. J Exp Pharmacol. 2012 Sep 5;4:113-23.

PENAFIAN:PUSAT KESEHATAN tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis... Baca Selengkapnya